Pemerintah Taiwan Hadirkan 60 Perguruan Tinggi dalam Gelaran THEF 2022

  • 2022-10-07

WhatsApp Image 2022-12-20 at 10
Surabaya, 5 Oktober 2022 - Taiwan Higher Education Fair (THEF) 2022 telah resmi dibuka pada Rabu (5/10/2022). Kali ini, sedikitnya 60 perguruan tinggi hadir dalam acara yang dihelat secara daring tersebut. Sebut saja beberapa diantaranya, yakni China University of Sience and Technology, Asia University, National Taipei University, Kainan University, Taipei Medical University, National Taiwan University, Tzu Chi University, Chang Jung Christian University, hingga China Medical University. Jumlah perguruan tinggi yang berpartisipasi tercatat naik dari yang sebelumnya 47 universitas pada Maret 2022 lalu. 
Prof. Dr. Ying-Huei Chen selaku perwakilan dari Asia University menyebutkan bahwa dalam gelaran THEF kali ini, pemerintah Taiwan menyediakan berbagai jenis beasiswa. Salah satu yang paling bergengsi adalah Beasiswa MOE Taiwan. Selain itu, masing-masing universitas juga menyediakan beasiswanya sendiri. Mulai dari hibah perjalanan, pembebasan biaya kuliah, hingga beasiswa penuh.
Menurut data statistik resmi Kementerian Pendidikan Taiwan, pada tahun 2020 jumlah pelajar dari Indonesia mencapai 13.810. Sementara pada tahun 2021 meningkat menjadi 16.000 pelajar. Hal tersebut menjadikan Indonesia menjadi negara kedua terbesar yang menyumbang pelajar asing bagi Taiwan. 
“Tahun 2022 kami mengharapkan sekitar 17.000 pelajar Indonesia. Trennya meningkat dan meningkat dari tahun ke tahun, hasil yang baik menunjukkan keberhasilan Taiwan Higher Education Fair seperti ini,” ungkap Prof Chen.
Dalam sambutannya, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dikti Ristek), Kemendikbud menandaskan bahwa THEF adalah acara yang sangat menarik dan sangat penting untuk memperkenalkan kepada para pelajar Indonesia mengenai kuliah di Taiwan. “Saya harap kesempatan ini dapat membawa lebih banyak pelajar dari Indonesia untuk belajar ke Taiwan. Saya juga berharap para pelajar Taiwan dapat merasakan pengalaman belajar di Indonesia. Program pertukaran pelajar ini saya rasa akan saling menguntungkan bagi kedua negara dan universitas dalam memperkuat kerjasama,” ujarnya. 
Ia juga turut memperkenalkan Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), dimana setiap tahun ada ratusan pelajar yang dikirim untuk studi ke luar negeri. Dia melanjutkan, tahun ini Kemenristekdikti telah mengirimkan hampir 2.000 pelajar untuk belajar ke luar negeri. “Saya percaya ini juga termasuk untuk Taiwan. Saya harap kegiatan mobilitas pelajar dapat diadakan melalui pertukaran pelajar dengan pelajar taiwan untuk belajar di Indonesia selama satu semester maupun program sarjana. Ini akan menjadi investasi yang baik untuk memupuk kolaborasi bagi kedua negara,” kata Prof Nizam.  
Senada dengan itu, John C. Chen perwakilan dari Taipei Economic and Trade Office (TETO) menuturkan bahwa tahun ini sebanyak 12 perguruan tinggi di Taiwan telah terpilih sebagai partner program IISMA. Selain itu, lebih dari 120 pelajar Indonesia memilih Taiwan sebagai tujuan studinya melalui program IISMA.  
“Ini menunjukkan bahwa penawaran untuk studi perguruan tinggi di Taiwan sangat menarik serta hubungan kerjasama yang telah terjalin antara Taiwan dengan Indonesia,” kata John C. Chen. 
 
Deputi bidang Politik Kementrian Pendidikan Taiwan Dr. Mon-Chi Lio dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah Taiwan telah memperkuat jalinan kerjasama dengan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut telah diambil. Kini ada lebih dari 200 pengajar dari Indonesia datang ke Taiwan untuk studi lanjut pascasarjana melalui program beasiswa Elite dari menteri pendidikan Taiwan. 
Pihak kementerian juga telah menyediakan 37 beasiswa bagi para pelajar Indonesia untuk mengambil program sarjana di perguruan tinggi di Taiwan. Kami juga menyediakan Beasiswa Pengayaan Huayu bagi pelajar Indonesia untuk belajar Bahasa Mandarin dan budaya Taiwan. “Pada 2021 dan 2022, kami menyalurkan 24 guru bahasa Mandarin untuk mengajar di Indonesia selama tahun ajaran yang berlangsung,” ungkapnya.
Taiwan, sambungnya, terkenal dengan kualitas pendidikan dan inovasi teknologi tingginya. Taiwan juga merupakan negara ramah muslim, dengan masyarakat yang demokratis dan makmur. Hal tersebut menurutnya menjadi benefit yang bagus bagi para pelajar Indonesia untuk memilih Taiwan sebagai destinasi studi ke luar negeri. 
THEF sendiri merupakan agenda tahunan yang rutin diadakan oleh Asia University bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Melalui Taiwan Education Center in Surabaya (TECSID), perpanjangan tangan dari pemerintah Taiwan, para pelajar dari Indonesia kini dapat dengan mudah menghimpun informasi mengenai pendidikan tinggi di Taiwan. 
Dalam hari pertama penyelenggaraan THEF berhasil meraih antusias lebih dari 3.000 peserta. Acara akan digelar selama tiga hari dan ditutup dengan kuis berhadiah pada setiap sesinya. Tersedia berbagai hadiah menarik mulai dari laptop hingga 22 beasiswa yang disediakan khusus oleh pemerintah Taiwan. (*)